NEW

FSGI Mendorong Netralitas Guru dalam Pemilu 2024

Netralitas Guru Dalam Pemilu 2024 Didorong oleh FSGI untuk Mewujudkan Pemilihan yang Adil dan Berintegritas.

CCNET – Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) telah mengeluarkan himbauan penting kepada dinas pendidikan di seluruh daerah Indonesia. Dalam konteks pemilihan umum (pemilu) tahun 2024, FSGI menekankan perlunya menjaga netralitas guru dan tenaga kependidikan. Artikel ini akan membahas urgensi netralitas guru dalam pemilu 2024 dan tindakan yang perlu diambil untuk memastikan integritas proses pemilihan.

Guru sebagai Penentu Pilihan Peserta Didik

Pada pemilu, peran guru sangat penting, terutama bagi peserta didik di jenjang SMA/SMK yang merupakan pemilih pemula. Guru sering menjadi panutan bagi siswa-siswa ini dan dapat memengaruhi pilihan politik mereka. Oleh karena itu, FSGI mengingatkan guru untuk tidak menyampaikan pilihan politiknya di kelas atau melalui media sosial.

Bahaya Pengaruh Guru pada Pilihan Pemilih Pemula

Ketika guru menyuarakan dukungannya terhadap salah satu pasangan calon, peserta didik bisa terdorong untuk mengikuti pilihan guru mereka. Hal ini dapat memengaruhi integritas proses pemilu dan merampas hak pilih peserta didik untuk membuat keputusan sendiri.

Baca Juga:

PERAN PRESUNIV DALAM MEMBANGUN HUBUNGAN CHINA INDONESIA DAN ASEAN

Tindakan Dinas Pendidikan dan Guru

FSGI mendorong dinas pendidikan untuk memberikan contoh keteladanan terkait netralitas kepada siswa. Pejabat dinas pendidikan harus menjaga netralitas mereka dan tidak terlibat dalam kampanye politik.

Kasus Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kota Medan

Kasus dugaan pelanggaran yang melibatkan Kepala Bidang (Kabid) SMP Dinas Pendidikan Kota Medan, Andy Yudhistira, menjadi perhatian serius. FSGI mendesak Bawaslu Kota Medan untuk bertindak tegas dan transparan terhadap kasus ini sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

Rekomendasi FSGI untuk Pemilu 2024

FSGI memberikan sejumlah rekomendasi penting dalam penyelenggaraan pemilu 2024:

  1. Kampanye yang Elegan dan Positif: FSGI mendesak capres dan cawapres untuk menjalankan kampanye yang elegan, menarik, kreatif, dan mencerahkan. Hal ini akan menjadi teladan positif bagi siswa dan membantu pendidikan politik mereka.
  2. Peran Bawaslu dan Lembaga Pengawas Pemilu: FSGI mendorong lembaga pengawas pemilu untuk menjadi garda terdepan dalam memastikan pelaksanaan pemilu berjalan secara adil, jujur, dan transparan.
  3. Penanganan Kasus: Terkait kasus Kabid SMP Dinas Pendidikan Kota Medan, FSGI menekankan pentingnya penanganan yang transparan dan tegas sesuai dengan aturan.
  4. Netralitas Guru: Dinas pendidikan di seluruh daerah harus mengingatkan guru dan tenaga kependidikan untuk menjaga netralitas mereka dalam pemilu. Ini harus dicontohkan dengan keteladanan dan mengikuti aturan yang berlaku.
  5. Peran Aktif Masyarakat: FSGI mendorong kesadaran masyarakat untuk mengawal proses pemilu yang jujur, terbuka, dan berintegritas.
  6. Partisipasi Pemilih Muda: Pemilih muda, termasuk siswa, mahasiswa, dan anak muda di bawah 30 tahun, harus aktif dalam mengawal pemilu yang berlangsung dengan integritas.

Sumber www.detik.com

FSGI: Jelang Pemilu 2024, Guru dan Tenaga Kependidikan Wajib Jaga Netralitas
      Canada College: Pintu Menuju Pendidikan Berkualitas Internasional