TRENDING

Transformasi Pendidikan Melalui Pengelolaan Kinerja di PMM

Peningkatan kualitas guru dan pembelajaran melalui fitur Pengelolaan Kinerja di PMM. Transformasi pendidikan yang efektif.

CCNET – Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah mengadakan program SAPA GTK yang rutin. Pada Episode 18 yang diselenggarakan pada Selasa (23/1), program ini mengangkat tema yang krusial, yaitu “Kelola Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Lebih Praktis, Relevan, dan Berdampak Nyata di Platform Merdeka Mengajar.”

Dalam episode ini, narasumber terkemuka seperti Bukik Setiawan (Tenaga Ahli Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah), Amarina Ananda Baskoro (Tim Pengembang PMM), Yeni Pujiastuti (Kepala SMK Negeri 3 Pekalongan), dan Ali Zaenal (Guru SD Inpres Rata Nagekeo, NTT) berbagi pengetahuan tentang manfaat fitur Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah di Platform Merdeka Mengajar (PMM) serta mengklarifikasi miskonsepsi yang ada.

Guru Profesional, Kualitas Pembelajaran Meningkat

Sesditjen GTK, Temu Ismail, menyampaikan pesan penting bahwa guru yang profesional adalah kunci utama untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang berdampak pada prestasi belajar siswa. Untuk mencapainya, Kemendikbudristek bekerja sama dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN) telah melakukan Transformasi Pengelolaan Kinerja dengan menyediakan fitur Pengelolaan Kinerja di PMM yang lebih praktis, relevan, dan berdampak nyata.

Ismail menjelaskan bahwa fitur Pengelolaan Kinerja Guru di PMM akan membantu guru meningkatkan kinerjanya tanpa terbebani administrasi. Lebih lanjut, dengan fitur ini, Pemerintah Daerah tidak perlu lagi meminta guru mengisi data kinerja di E-Kinerja BKN, karena data yang diisi di PMM akan otomatis dialirkan ke E-Kinerja BKN.

Mengklarifikasi Miskonsepsi

Bukik Setiawan, Tenaga Ahli Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah di PMM, memberikan klarifikasi terkait miskonsepsi sering muncul. Ia menegaskan bahwa fitur Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah dirancang untuk menjawab tantangan di tingkat nasional dan global. Salah satu miskonsepsi yang perlu diluruskan adalah anggapan bahwa fitur ini hanya menambah beban kerja tanpa manfaat nyata.

Dalam sistem pengelolaan kinerja sebelumnya, terdapat banyak tantangan dan indikator yang tumpang tindih dan tidak kontekstual. Namun, melalui fitur baru di PMM, guru dan kepala sekolah dapat dengan mudah mengisi Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) yang terintegrasi ke Rapor Pendidikan. Fitur ini memungkinkan guru untuk memilih indikator yang relevan dan unjuk kinerja yang berdampak.

Kemudahan untuk Guru dan Kepala Sekolah

Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Pekalongan, Yeni Pujiastuti, dan Guru SD Inpres Rata Nagekeo, Ali Zaenal, berbicara tentang pengalaman mereka. Ali Zaenal mengatakan bahwa fitur Pengelolaan Kinerja memudahkan guru untuk fokus pada praktik kinerja dan dampaknya pada murid. Fitur ini juga memperkuat komunitas belajar di sekolah.

Yeni Pujiastuti menekankan bahwa fitur ini sangat mudah digunakan dan sesuai dengan Rapor Pendidikan. Dengan fitur ini, guru dapat menentukan sasaran yang harus ditingkatkan untuk pembelajaran yang lebih baik.

Peningkatan Kualitas Pembelajaran

Sesditjen GTK, Temu Ismail, mengajak semua guru dan Kepala Sekolah gunakan fitur Pengelolaan Kinerja di PMM untuk tingkatkan kualitas pembelajaran. Ia berharap bahwa penggunaan fitur ini akan mendukung transformasi pembelajaran yang lebih baik.

Dengan fitur Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah di PMM, pemerintah berkomitmen mendukung pendidik berkinerja maksimal tanpa gangguan administrasi rumit. Semua ini bertujuan untuk menciptakan pendidikan yang lebih baik dan bermakna bagi generasi masa depan.

Sumber www.kemdikbud.go.id

Pengelolaan Kinerja di PMM Memberikan Banyak Kemudahan untuk Guru dan Kepala Sekolah
      Canada College: Pintu Menuju Pendidikan Berkualitas Internasional